Secara umum metode dapat diartikan cara mengerjakan sesuatu, baik yang baik atau yang tidak baik dan tergantung pada beberapa fraktor yang mungkin berupa situasi dan kondisi.
Metode
berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata “meta” yang berarti melalui
dan “hodos” berarti jalan. Jadi metode adalah jalan yang harus dilalui.
Dalam pembahasan metode pendidikan khususnya Islam,
kita perlu melihat semua aspek dari kegiatan pendidikan dan pengajaran baik
dilihat dari pendidik atau anak didik diantaranya:
Ø
Pendidik dengan metodenya harus mampu
membimbing, mengarahkan dan membina anak didik menjadi manusia yang matang dan
dewasa dalam sikap.
Ø
Anak didik tidak hanya menjadi objek pendidikan
atau pengajaran, melainkan juga menjadi subjek yang belajar, memerlukan suatu
metode belajar agar dalam proses belajarnya dapat tearah dengan cita-cita
pendidik atau pengajar.
Dalam membahas masalah belajar Al-Ghazali lebih
menekankan potensi rasio daripada kejiwaan yang lain. intinya Al-Ghazali
menekankan pada guru agar memberi nasihat kepada murid dan mengajar itu
merupakan jejak dari Rasulullah,dan mendorong murid agar mencari ilmu yang
bermanfaat, dan disamping itu juga seorang guru harus memberi teladan kep[ada
para murid-muridnya.
Ibnu Khaldun menganggap bahwa akal pikiran
manusia itu bersifat terbatas di dalam proses belajar yang banyak bergantung
pada bimbingan dan petunjuk dari Tuhan.
Dalam pemikirannya Ibnu Sina Metode yang harus
diperhatikan yaitu anak harus dijauhkan dari kemarahan, takut, sedih serta
kurang tidur.
Sedangkan menurut Muhammad Abduh sekolah dasar
negeri hendaknya mengajarkan kecuali membaca, menulis, berhitung serta
pendidikan agama dan moral dan sekolah-sekolah khusus untuk mendidik para ulama
hendsaknya diberi mata pelajaran yang luas, tidak hanya agama tetapi pelajaran
umum juga.
Di dalam Al-Qur’an terdapat banyak gaya bahasa
atau uslub yang mengandung nilai metodologis dalam pendidikan dan proses-proses
pendidikan dan pengajaran diantaranya:
Ø
Pendekatan psikologis
Ø
Pendekatan sosio cultural
Ø
Pendekatan scientific
Al-Qur’an sebagi sumber ilmu pendidikan Islam
mengandung implikasi-implikasi metodologis yang komprehensif mencakup semua
aspek pertumbuhan dan perkembangan pribadi manusia. Aspek-aspek itu kemungkinan
pada hakikatnya tercermin dalam gaya
bahasa kitab Tuhan yang bersifat direktif diantaranya sebagai berikut:
1.
Mendorong manusia untuk menggunakan akal
pikirannya dalam menelaah dan mempelajari gejala kehidupan sendiri dan alam
sekitarnya
2.
Mendorong manusia untuk mengamalkan ilmu
pengetahuan dan mengaktualisasi keimanan dan ketaqwaan
3.
Mendorong berjihad fisabilillah
4.
Allah memerintahkan bahwa memeluk islam itu
tidak ada paksaan, melainkan atas kerelaan dan kesadaran.
5.
Metode mendidik secara kelompok
0 Komentar